AKU dan SRK oleh Gladys Kusuma Wardamayang || 05171035 || ITK

AKU dan SRK Semua manusia dilahirkan ke dunia untuk menggenggam segala sesuatunya sendirian. Dalam arti, segala tujuan hidup, pemikiran-pemikiran dan lain sebagainya. Tujuan hidup disini dinyatakan untuk membuat hidup lebih teratur dan memiliki pencapaian pada sesuatu dalam jangka waktu tertentu. Untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut didalamnya terdapat Ambisi. Ambisi memiliki makna yaitu keinginan yang besar dalam mencapai suatu target. Ambisi tentu saja tidak bisa hanya semata – mata menjadi angan. Dalam pelaksanaannya ambisi disertai dengan kenyataan serta seberapa besar usaha yang dilakukan yang biasa dosebut dengan AKU (Ambisi, Kenyataan, dan Usaha). Selain untuk mencapai tujuan hidup seperti yang sudah dituliskan. Ada bentuk lain dari tujuan hidup lainnya, yaitu yang lebih rinci atau spesifik isinya. Biasanya, didalamnya terdapat sasaran yang memiliki risiko serta konsekuensi yang bilamana harus dihadapi , sehingga dapat disingkat menjadi SRK (Sasaran, Risiko, dan Konsekuensi). Dalam pencapaian ambisi, seperti yang telah disebutkan sebelumnya maka terdapat usaha yang dilakukan. Untuk menimbang bahwa usaha yang telah dilakukan sudah sejalan dengan ambisi , maka dapat dilihat dengan kenyataan yang terjadi. Kemudian, hal tersebut dapat menjadi tolak ukur seberapa besar usaha yang harus dilakukan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Penerapannya, missal dibuat AKU dalam jangka waktu empat tahun yaitu sebagai berikut : Ambisi Ingin menjadi mahasiswa yang aktif, dikenal para civitas maupun teman sejawat dengan label “ mahasiswa aktif yang cerdas serta beredukasi “. Kenyataan 1. Belum terlalu mengenal civitas, baru sebagian saja. 2. Belum bisa mengeluarkan jati diri sendiri, masih dalam tekanan seorang maba yang masih menjaga image. 3. Selama satu semester ini, jarang untuk maju ke depan umum untuk memperkenalkan diri atau mengerjakan soal – soal yang diberikan dosen. 4. Terkadang masih suka ada sifat malas dalam diri ini untuk bersosialisasi ataupun menjawab semua pertanyaan dosen padahal tahu apa yang harus dijawab. Usaha 1. Mulai menyapa semua civitas, mulai dari satpam, dosen – dosen prodi lain agar lebih tahu atau sekedar kenal. 2. Mengerjakan tugas – tugas dengan mencurahkan segala kemampuan yang ada secara maksimal. 3. Menarik simpati dosen dengan asistensi maupun berdiskusi tentang mata kuliah. 4. Memulai berbicara di depan umum dengan lantang dan berani tanpa harus menjaga image. Sama halnya dengan ambisi, sasaran juga dapat dicapai dengan melakukan usaha yang maksimal. Namun, dalam pencapaiannya ada risiko dan konsekuensi yang didapat bila sasaran tidak tercapai. Konsekuensi dan risiko dapat dalam bentuk positif maupun negative. Missal dalam jangka waktu empat tahun dibuatlah SRK (pertahun), yaitu sebagai berikut. Tahun Pertama Sasaran 1. Menjadi mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas dalam tekanan. 2. Dapat menyelesaikan tugas sebelum deadline. Risiko 1. Niat dalam hati sesuai dengan rencana. 2. Menyegerakan segala tugas tanpa menyepelekan suatu tugas kecil sekalipun. 3. Memiliki target dalam mengerjakan apapun. Konsekuensi 1. Waktu bermain dengan teman menjadi berkurang. 2. Mengerjakan tugas atas tuntutan, bukan dari diri sendiri. Tahun Kedua Sasaran 1. Dapat masuk dalam organisasi besar di ITK, yaitu KM ITK. 2. Menjadi mahasiswa yang dapat mengimbangi antara organisasi dan akademik. Risiko 1. Tanamkan niat dalam hati untuk bersungguh – sungguh dengan masuk KM ITK untuk menjadi mahasiswa yang dapat berguna bagi sekitarnya. 2. Menyegerakan segala hal dari hal kecil maupun yang besar agar dapat memanajemen waktu dengan baik. Konsekuensi 1. Bisa jadi keteteran dalam menyelesaikan segala sesuatunya. 2. Waktu untuk bersantai-santai berkurang. Tahun Ketiga Sasaran 1. Mendapat beasiswa PPNA agar dapat meringankan beban orangtua. 2. Dapat mengikuti PKM dan lolos hingga nasional. Risiko 1. Belajar lebih keras agar mendapatkan IPK sesuai dengan beasiswa yang ingin dicapai. 2. Lebih banyak membaca tentang hal – hal baru untuk memunculkan ide PKM yang lebih berbobot dan beda dari yang lainnya. 3. Lebih banyak meneliti agar dapat menambah ilmu. Konsekuensi 1. Mudah stress 2. Mudah lelah 3. Otak lebih terporsir untuk hal akademik 4. Kurangnya waktu istirahat dan waktu bermain dengan temann – teman. Tahun Keempat Sasaran 1. Mendapatkan IPK lebih dari 3,5 dan lulus dengan predikat Cumlaude. 2. Dapat lulus 3,5 tahun dan menyelesaikan skripsi dengan cepat. Risiko 1. Lebih memporsir seluruh tenaga dan pikiran untuk kelulusan agar sesuai dengan target. 2. Lebih mendekatkan diri kepada dosen pembimbing serta berpikir logis agar mengerti apa jalan pikiran dosen. Konsekuensi 1. Mengalami kepenatan yang luar biasa. 2. Mengalami lelah dan tingkat kestresan yang tinggi. Namun, dibalik banyaknya risiko yang ditanggung serta konsekuensi yang dihadapi. Maka nilainya akan sebanding dengan hasil yang dicapai sesuai target. Dengan adanya segala ambisi yang sudah dituliskan, maka hidup menjadi terarah serta teratur dalam rencana - rencana hidup tersebut. Kemudian. Dimunculkan sasaran sebagai tanda bahwa manusia memiliki prioritas dalam mencapai segala keinginan di dalam kehidupannya. Kedudukan antara ambisi dan sasaran keduanya sama-sama mengarahkan manusia agar memiliki target dan rencana untuk kedepannya. Hanya saja, perbedaan dapat dilihat dari segi jangka waktu saja.