Aku Ingin Menjadi
Setiap manusia diciptakan oleh Tuhan dengan beragam pikiran dan tingkah laku. Itu membuat manusia menjadi pribadi yang berbeda-beda. Namun dibalik keragaman yang ada, tiap manusia sama-sama memiliki tujuan dalam hidupnya. Tujuan itu ada agar hidup berjalan dengan lebih terarah. Tujuan tersebut ada dalam berbagai bentuk. Ada ambisi, yaitu keinginan yang besar dalam mencapai suatu tujuan. Ambisi selalu disertai dengan usaha serta kenyataan yang terjadi, sehingga dapat disingkat menjadi AKU (Ambisi, Kenyataan, dan Usaha). Ada pula sasaran yang merupakan tujuan yang ingin dicapai, namun dalam bentuk spesifik. Dalam setiap sasaran pasti terdapat risiko dan konsekuensi yang harus dihadapi, sehingga dapat disingkat menjadi SRK (Sasaran, Risiko, dan Konsekuensi).
Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, dalam mencapai suatu ambisi, maka harus disertai dengan adanya usaha. Untuk menimbang apakah usaha nyata yang dilakukan sudah sejalan dengan ambisi, maka dapat dilihat kenyataan yang terjadi. Kemudian hal tersebut ditimbang untuk mengukur sebesar apa usaha yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai. Misalnya saja dibuat AKU dalam jangka waktu empat tahun kedepan, yaitu sebagai berikut:
Ambisi
Ingin menjadi murid kesayangan para dosen agar nilai yang didapatkan aman sentosa
Kenyataan
1. Selama satu semester ini sering mengobrol saat jam kuliah berlangsung.
2. Menghubungi dosen untuk hal yang tidak penting.
3. Tidak memperkenalkan diri dahulu sebelum berbicara dengan dosen.
4. Serta melakukan hal-hal lain yang membuat nama menjadi jelek dimata dosen.
Usaha
1. Selalu mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
2. Selalu aktif di dalam kelas.
3. Menjaga sopan santun saat berhadapan dengan dosen. Termasuk saat menghubungi dosen.
4. Tidak melakukan hal yang tidak seharusnya saat jam perkuliahan.
5. Serta hal-hal lain yang dapat menarik simpati dosen.
Sama halnya dengan ambisi, sasaran juga dapat dicapai dengan melakukan usaha. Namun dalam prosesnya, tiap sasaran pasti memiliki risiko serta konsekuensi yang harus dihadapi, entah dalam bentuk positif maupun negatif. Misalnya dalam waktu empat tahun dibuatlah SRK (per tahun), yaitu sebagai berikut.
Pada tahun pertama:
Sasaran
1. Tidak menjadi deadliner lagi dalam mengerjakan tugas.
2. Dapat memanajemen waktu dengan baik
Risiko
1. Harus menjalani hidup sesuai rencana yang telah dibuat.
2. Bersegera dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Konsekuensi
1. Tidak bisa melakukan segala sesuatunya atas dasar mood lagi.
Pada Tahun Kedua:
Sasaran
1. Jadi mahasiswa aktif yang ikut organisasi tapi tetap bisa mengimbangi prestasi dalam bidang akademik.
2. Dapat beasiswa pendidikan.
Risiko
1. Harus belajar lebih giat lagi
2. Menghabiskan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan disaat yang bersamaan juga bertanggung jawab dalam organisasi yang digeluti.
Konsekuensi
1. Waktu main berkurang.
2. Lebih capek.
3. Bisa keteteran di salah satu bidang, entah di bidang akademik ataupun organisasi.
Pada Tahun Ketiga:
Sasaran
1. Kenal dan dikenal seluruh anak ITK, terutama angkatan 2017 agar memiliki relasi yang luas.
2. Dapat menulis buku novel yang dapat diterbitkan.
Risiko
1. Harus menyapa setiap orang yang ditemui.
2. Senantiasa menjaga etika.
3. Harus menyisihkan waktu untuk menulis.
4. Menulis dengan tulus dan niat yang lurus.
5. Harus banyak membaca.
Konsekuensi
1. Apapun yang dilakukan akan diketahui semuanya karena sudah saling kenal.
2. Lebih banyak pengetahuan.
Pada Tahun Keempat:
Sasaran
1. Lulus 3.5 tahun
2. Lulus dengan IPK 3.8
Risiko
1. Belajar lebih keras dan rajin daripada teman-teman yang lain.
2. Lebih aktif di kelas.
Konsekuensi
1. Tidak ada waktu untuk “bermain-main”.
2. Mudah merasa penat.
3. Mudah stress dan tertekan
Namun, dibalik banyaknya risiko dan konsekuensi yang akan dihadapi, nilainya sebanding dengan hasil yang akan dicapai.
Komentar
Posting Komentar